
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar, sekitar 86,7% atau sekitar 237 juta jiwa, dan memiliki jumlah institusi keuangan syariah terbanyak di dunia, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam bidang ekonomi syariah. Maka dari itu, pengembangan ekonomi syariah menjadi refleksi dari nilai-nilai Islam dan kebutuhan pembangunan nasional.
“Misi Pemerintah adalah menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi syariah serta sebagai pusat produksi halal dunia,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam acara Anugerah Adinata Syariah yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Jakarta.
Menteri Keuangan, yang juga menjabat sebagai Sekretaris KNEKS, menyampaikan bahwa penghargaan Adinata Syariah diberikan kepada pemerintah provinsi yang mampu memimpin, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di wilayahnya.
“Saya berharap penghargaan ini tidak hanya menjadi puncak usaha pemerintah daerah, tetapi juga menjadi awal dorongan bagi pengembangan ekonomi syariah di seluruh daerah,” tambahnya.
Menkeu juga mengharapkan pengembangan ekonomi syariah akan menekankan aspek-aspek substansial dan menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang berarti bagi kemakmuran, keadilan, efisiensi, dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Menurutnya, implementasi aktivitas ekonomi dan keuangan syariah telah memberikan dampak positif yang tercermin dari peningkatan total aset keuangan syariah. Bank Syariah Indonesia (BSI) dianggap sebagai motor utama dalam menggerakkan keuangan syariah. Namun, perawatan terhadap pencapaian ini memerlukan sinergi antara semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah. Inisiatif seperti pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) diharapkan dapat memastikan pertumbuhan ekonomi syariah yang bermanfaat bagi daerah.
Kementerian Keuangan secara penuh mendukung pengembangan ekonomi syariah melalui kolaborasi dengan menggunakan jaringan kantor perwakilan di seluruh Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan kepada industri makanan, minuman, fashion, farmasi, kosmetik, pariwisata, dan media dengan menyediakan fasilitas sertifikasi halal, mempermudah ekspor bagi UMKM industri halal, serta mendukung dari segi perpajakan dan pembiayaan.
“Ekonomi, termasuk ekonomi syariah, tidak dapat berkembang tanpa pendalaman ekonomi dan keuangan syariah. Oleh karena itu, inovasi, kreativitas, dan pendalaman likuiditas terus dilakukan,” tambah Menteri Keuangan.