Pendidikan Ekonomi Syariah untuk Pengelolaan Dana Haji yang Optimal

Seiring dengan globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi, sektor pendidikan menghadapi tantangan yang semakin rumit. Perubahan yang terjadi di berbagai sektor, termasuk industri, ekonomi, dan teknologi, memaksa pendidikan tinggi untuk beradaptasi dan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan pasar kerja global. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan perlu disesuaikan agar mahasiswa dilengkapi dengan keterampilan yang relevan dengan perkembangan industri terkini.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Mulyadi dalam acara Internasional AppliedHE Xchange 2025 yang diselenggarakan Universitas Sebelas Maret (UNS) di Bali, pada Senin (24/2/2025). Mulyadi menyoroti pentingnya sektor ekonomi syariah dalam perekonomian Indonesia. Mengingat Indonesia merupakan negara dengan ekosistem ekonomi syariah terbesar di dunia, tantangan ini semakin penting untuk diatasi.

“Sektor ekonomi syariah, termasuk keuangan dan perbankan Islam, terus berkembang pesat. Salah satu aspek penting dalam sektor ini adalah pengelolaan dana haji, yang berfungsi untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan dana jamaah haji. Oleh karena itu, lembaga pendidikan tinggi di Indonesia perlu mempersiapkan lulusan dengan pemahaman mendalam tentang keuangan Islam, khususnya dalam pengelolaan dana haji,” kata Mulyadi dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (25/2/2025).

Saat ini, dana yang dikelola oleh BPKH mencapai Rp 171 triliun, dengan tren pertumbuhan yang positif. Untuk mendukung pengelolaan dana haji yang berkelanjutan, BPKH terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak melalui inisiatif strategis. Beberapa inisiatif tersebut termasuk kemitraan dengan universitas dan lembaga penelitian, untuk menggali strategi keuangan terbaik dalam pengelolaan dana haji. BPKH juga menyediakan program magang bagi mahasiswa untuk memberikan pengalaman langsung dalam praktik keuangan Islam. Selain itu, BPKH menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dengan menyediakan program beasiswa.

Wakil Rektor Universitas Sebelas Maret, Fitria Rahmawati, mengapresiasi kontribusi BPKH dalam pengembangan pendidikan. “Program-program yang diinisiasi oleh BPKH, seperti penelitian, magang, dan beasiswa, sangat membantu universitas dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan industri, khususnya di bidang keuangan syariah,” ujar Fitria.

Sebagai lembaga yang berfokus pada pelayanan masyarakat, BPKH, menurut Mulyadi, terbuka untuk berbagai bentuk kolaborasi lainnya, seperti penelitian, program magang, dan beasiswa. “Kami mendorong masyarakat untuk mendaftar haji dengan keyakinan bahwa dana mereka dikelola dengan aman, sesuai dengan prinsip syariah, dan memberikan manfaat yang luas bagi umat,” tambahnya.

Mulyadi juga menyampaikan bahwa dengan berbagai inisiatif ini, BPKH berupaya mendorong lebih banyak masyarakat untuk mendaftar haji dengan keyakinan bahwa dana mereka dikelola secara aman, sesuai dengan prinsip syariah, serta memberikan manfaat yang luas bagi umat.