Bank Syariah Indonesia (BSI) Perkenalkan Indeks Konsumsi Muslim

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi pelopor di dunia perbankan syariah dengan memperkenalkan indeks konsumsi masyarakat Muslim yang dinamai BSI Muslim Consumption Index. Indeks ini rencananya akan diperkenalkan secara resmi dalam acara BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025.

Menurut Banjaran Surya Indrastomo, Chief Economist BSI, peluncuran indeks ini merupakan bentuk inovasi perusahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

“Belum ada bank syariah di dunia yang pernah meluncurkan indeks seperti ini,” ujarnya saat konferensi pers GIFS 2025 di Jakarta, Kamis.

Banjaran menjelaskan bahwa kehadiran indeks ini ditujukan untuk memperkaya data mengenai tren ekonomi dan keuangan syariah, yang selama ini banyak dianalisis oleh akademisi, lembaga riset, dan institusi global.

Salah satu laporan yang sering dijadikan acuan adalah State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report, yang disusun oleh DinarStandard, sebuah lembaga riset berbasis di Dubai, UEA. Dalam laporan SGIE edisi 2023/2024, Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan ekonomi syariah terbesar di dunia.

Penilaian SGIE didasarkan pada enam indikator utama Global Islamic Economy Indicator (GIEI), yaitu: keuangan syariah, makanan dan minuman halal, busana Muslim (modest fashion), kosmetik dan farmasi halal, pariwisata ramah Muslim, serta media dan hiburan.

Namun, menurut Banjaran, ada satu aspek penting yang belum tergambarkan dalam laporan SGIE, yakni pola konsumsi umat Muslim itu sendiri. “Sebenarnya, inti dari ekonomi di negara mayoritas Muslim adalah konsumsi masyarakatnya,” jelasnya.

BSI mengembangkan Muslim Consumption Index dengan menggunakan data transaksi aktual yang bersumber dari big data frekuensi tinggi milik BSI. Hal ini memungkinkan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai perilaku konsumsi umat Muslim di Indonesia.

Banjaran juga berharap indeks ini bisa memberikan perspektif baru bagi para pengambil kebijakan, apalagi konsumsi rumah tangga menyumbang sekitar 54 persen dari total ekonomi nasional pada tahun 2024.

Ia menambahkan bahwa indeks ini akan diterbitkan setiap bulan dan dapat diakses melalui kanal resmi BSI.